mengelola perbedaan dalam perusahaan

I.           Kasus

Dalam sebuah perusahaan yang cukup besar tidak memungkinkan didalam perusahaan tersebut tidak ada konflik di dalamnta, bahkan biasanya dengan adanya konflik atau perbedaan yang terjadi membuat perushaan menjadi lebih baik karna mereka saling menghargai dan saling mengatasi konflik yang terjadi.

 Bapak budiman mendirikan sebuah perusahaan dan dia merekrut karywan dengan berbagai macam perbedaan. Di dalam perusahaan tersebut terdapat konflik yang disebabkan perbedaan pendapat antara seorang karyawan perempuan dan laki-laki. Laki-laki itu berusia diatas 40 tahun dan sudah bekerja cukup lama diperusahaan ini, dan wanita itu masih berumur 25 tahun tapi memiliki kemapuan yang lebih luas. Pada saat rapat laki laki itu menolak pendapat wanita itu kurang baik untuk perusahaan dan tidak efesien. Padahal pendapat yang dikeukakan oleh wanita itu sesuai dengan keadaan pada era sekarang. Namun laki-laki itu tetep kekeh sama pendapatnya karena dia merasa pendapatnya paling baik,  dia juga merasa dirinya paling senior dan harus dihormati segala pendapatnya.

II.        Teori

Pengelolaan yang berbeda dalam perusahaan

Terdapat beberapa faktor perbedaan yang memnyebabkan konflik di sebuah perusahaan antara lain :

1.    Usia

Dengan prbedaan usia, berbeda pula pola fikir seseorang mengenai suatu strategi yang akan dijalankan untuk sebuah perusahaan. Usia yang lebih tua memiliki lebih banyak pengalaman, pekerja keras, dan memiliki kemampuan yang berkomitmen.

2.    Jenis kelamin

jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Perempuan sering memperoleh perlakuan diskriminatif di tempat kerja, baik dari aspek penggajian yang lebih rendah atau potensi untuk memasuki jabatan yang lebih tinggi. Padahal mestinya mereka memperoleh hak yang sama jika mereka melakukan pekerjaan yang sama

3.    Ras dan etnik

Perbedaan ras dan etnik meimbulkan konflik karena biasanya setiap ras memiliki perbedaan lebih mementingkan dirinya sendiri atau lebih membanggakan budayanya yang lebih baik dari yang lainnya.

4.    Adat/ kebiasaan

Adat dan kebiasaan yang dimiliki setiap suku bangsa pun berbeda beda dari cara berperilaku, berbicara, aupun berfikir. Terkadang adat yang satu dengan yang lainnya tidak bisa disatukan namun alangkah baiknya kita sama-sama saling menghargai setiap perbedaan.

5.    Agama

Keyakinan agama dapat melarang ataupun mendorong perilaku kerja tertentu. Seseorang yang beragama mungkin percaya mereka memiiki kewajiban untuk menunjukan keyakinannya di tempat mereka bekerja, kadang hal tersebut dapat membuat rasa tidak nyaman bagi orang yang berbeda keyakinan.

6.    Seksual orientasi dan identitas kelamin

Seperti sebagian besar jenis keberagaman seksual orientasi sepert lesbian, guy maupun transgender. Seorang pemimpin perusahaan perlu melihat cara terbaik untuk mengelola karywan seperti itu. Merka perlu untuk menanggapi keprihatinan karyawan dan juga menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif bagi semua karyawan.

7.    Kemampuan/ ketidakmampuan

Ketidakmampuan fisik (cacat) sering menjadi sumber diskriminasi. Perusahaan ataupara manager harus akomodatif terhadap karyawan yang menyandangketidakmampuan semacam ini. Hal yang bisa dilakukan para manager terkait denganketidakmampuan karyawan ini diantaranya memberikan bantuan yang layak terhadapmereka, mengembangkan lingkungan kerja yang non diskriminatif, dan mendidikorganisasi tentang masalahdisability dan bentuk ketidakmampuan lainnya, misalnyacacat fisik atau penyakit tertentu seperti HIV/AIDS

III.     penyelesaian

         Dalam sebuah perusahaan tentu saja kita akan bertemu dengan banyak yang orang dari bebagai macam perbedaan. Dintara lain perbedaan umur, jenis kelamin, ras, adat, agama, sexual orientasi dan lain sebagainya. Dari beberapa perbedaan itu terkadang dapat menimbulkan konflik di dalam perusahaan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok ataupin koelompok dengan kelompok.

       Dengan perbedaan usia yang terpaut cukup jauh, dapat menimbulkan konflik yang sangat besar dalam sebuah perusahaan karena perbedaan pendapat. Karna pekerja yang bisa dibilang lebih tua dari kita,  mereka merasa lebih banyak memiliki pengealaman, dan mereka merasa berhasil karna perusahaan tempat mereka berkerja masih berdiri atas kerja keras mereka, dan hingga sekarang apapun yang mereka keluarkan sebagai pendapat, itu adalah pendapat yang terbaik mereka pun terkadang tidak menghiraukan pendapat karyawan yg umurnya lebih muda dari mereka karena mereka beranggapan karyawan muda belum cukup memiliki pengelaman yang cukup dalam menjalankan perusahaan. Padahal karyawan muda mengeluarkan pendapat agar yang akan dijalankan oleh perusahaan berjalan dengan baik dan dengan cara yg efesien. Dan karyawan muda biasanya lebih memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang perkembangan jaman saat ini. Peradaban yang semakin majulah yang membuat perbedaan pendapat yang selalu timbul di dalam perusahaan. Sebaiknya disebuah  perusahaan saat mengadakan  rapat menggunakan sistem musyawarah dan demokratis. Dan selalu menghargai dan menghormati setiap orang yang memberikan pendapat. Tidak membedakan umur dan jenis kelamin. Jadikanlah setiap pendapat adalah point-point penting yang akan di jalankan perusahaan agar menjadi lebih  maju. Jangan jadikan perbedaan pendapat dijadikan sebuah konflik yang besar dalam sebuah perusahaan. Seharusnya yang tua bisa saling membimbing yang muda, dan yang muda dengan kretifitasnya juga tetap menghargai yang tua. Umur dan jenis kelamin tidak sebagai patokan dalam berpendapat ataupun menjadi sebuah pemimpin di sebuah perusahaan. Sebagai seorang pemimpin harus mampu mengatasi masalah tersebut secara baik agar tidak terjadi konflik yang sama sehingga perusahaan tetap berjalan dengan baik dan akan lebih maju. Perbedaan pendapat itu memang selalu ada di setiap individu namun dapat jalan tengahnya untuk mengatasinya. karna di dalam sebuah perusahaan memiliki visi dan misi yang harus dijalankan secara bersama-sama agar tercapai semua tujuan, tidak harus mementingkan ego sendiri.

IV.      Penutup

Kesimpulan

Karyawan yang lebih tua lebih merasa lebih baik daripada karyawan yang muda, namun tidak menutup kemungkinan karyawan yang muda akan lebih baik dari karyawan yang tua karena mereka memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang perkembangan jaman sekarang

Saran

Setiap karywan harus saling menghargai dan saling menghormati setiap pendapat satu sama lain, dan tidak mementingkan kepentingan pribadi atau lebih mementingkan ego sendiri, karena perusahaan yang dijalankan adalah perusahaan yang sudah memiliki visi dan misi agar perusahaan menjadi lebih maju dan dilakukan secara bersama- sama

Daftar Pustaka

http://www.online.fe.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/MRBM/MRBM%202008/MRBM%20VOL.%208%20NO.%202%20AGUSTUS%20%202008/PP169-185.pdf

https://pengantarmanajemen2013.files.wordpress.com/2013/09/bahan-kuliah-3.pdf